RESENSI BUKU BIOGRAFI PAHLAWAN NASIONAL

RESENSI BUKU BIOGRAFI PAHLAWAN NASIONAL
(H. AGUS SALIM)

A.    Pendahuluan
Buku ini adalah buku yang menceritakan tentang H.Agus Salim seorang bapak bangsa yang disebut diplomat jenaka penopang republik. Di buku ini kita bisa menemukan fakta fakta tentang agus salim yang mungkin jarang kita dengar.Buku ini juga mengutip dari beberapa buku mengenai informasi-informasi yang didapat. Selain dari buku lain yang membahas tentang agus salim, buku ini juga mendapat informasi dari sejarawan-sejawaran.
Menceritakan tentang tokoh agus salim yang cerdik berdebat, jenaka dalam berdebat, dan kritis dalam mengkritisi. Bahkan bapak muhammad hatta mengenal agus salim sebagai tokoh yang jarang ada tandingannya dalam bersilat lidah. Kecerdasannya sangat membantu ketika ia beradu argumentasi.
Diceritakan pula disini bagaimana sosok agus salim sangat penting dalam proses kemerdekaan indonesia. Bagaimana beliau berjuang untuk mendapat pengakuan kemerdekaan indonesia dari negara negara islam. Dan bagaimana juga siasat beliau dalam menghadapi belanda yang ingin merebut kembali indonesia.
- Tujuan dari buku ini :
1.      Memberitahu perjuangan H.Agus Salim, yang mungkin orang belum terlalu banyak mengenal beliau.
2.      Memotivasi seseorang melalui kisah seorang H. Agus Salim yang terkenal cerdik dan kritis di perjuangannya agar indonesia merdeka.
3.      Agar orang lain lebih menghargai sejarah dan tokoh tokoh yang berperan dalam sejarah, khususnya dalam buku ini H.Agus salim.
- Sasaran Pembaca
Sasaran dari buku ini ditujukan untuk masyarakat luas dari bawah, menengah, dan atas yang ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang Haji Agus Salim. Khususnya para remaja yang memiliki rasa ingin tahu tentang dunia ini dan ingin menjadi bagian berarti, berguna, dan berdampak bagi sekitarnya. Buku ini ditujukan bagi semua generasi yang nantinya akan mewariskannya lagi kepada generasi muda dan melanjutkan jiwa kebangsaan.
B.     Isi Buku
- Tapak langkah the grand old man
Pria yang mungil nan cerdik ini bernama KH. Agus Salim, lahir pada kota minangkabau pada tanggal 8 oktober 1984 sumatra barat. Adalah pejuang kemerdekaan Indonesia. Haji Agus Salim ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 27 Desember 1961 melalui Keppres no.657 tahun 1961.
Beliau menempuh pendidikan di ELS (Europeesch Lagere School) sekolah pendidikan anak anak di Eropa. Kemudian melanjutkan sekolah di Batavia. Berhasil lulus dengan lulusan terbaik.
Beliau adalah Diplomat yang cerdik dan pendebat ulung, santri yang kritis dan ulama yang moderat. Tapi dia juga pernah kehilangan iman dan susah payah merebutnya kembali hingga menemukan islam unutk indonesia. Menggerakan bangsa untuk menentukan nasib sendiri. Berbagai peristiwa yang dialaminya dari masa penjajahan belanda hingga indonesia merdeka itu menempanya menjadi haji agus salim
- Dia sang perintis jalan
Indonesia dan mesir meneken perjanjian persahabatan pada 10 juni 1947, pengakuan de jure pertama atas kemerdekaan indonesia dan haji agus salim yang memimpin delegasinya. Selain di mesir haji agus salim juga negara negara arab lainnya, seperti libanon, irak, arab saudi, dan yaman.
- Penengah di sidang
Salim merupakan salah satu sahabat juga rekan Soekarno pada masanya. Tergabung dalam salah satu anggota Panitia Sembilan termasuk Soekarno, Muhammad yamin, Achmad soebardjo, A.A maramis, Kiai Abdoelkabiar moezakir, Wachid Hasjim, Abiekoesno Tjokrosoejoso, dan beliau sendiri KH. Agus salim.  
Pembentukan panitia sembilan bertujuan untuk melakukan musyawarah Rancangan Undang -Undang dasar negara. Dalam berlangsungnya sidang tersebut Agus salim sangat tenang, tegas namun tetap menghargai hak orang lain untuk berpendapat.
Saat acara Piagam Jakarta beliau bersikap sama pula ketika sedang berada dalam sidang, tenang dan tegas . Bahkan beliau menjadi penengah disaat perdebatan yang terjadi pada sidang yang berlangsung. Hingga sidang berakhir pada awal bulan yaitu tanggal 11 Juli 1945.
- Jejak di tanah pembuangan
Dengan sosoknya yang sangat berpengaruh pada deklerasi indonesia, dia diasingkan di Wisma Ragam terletak di kab. Bangka Bangkabelitung. Selama masa pengasingan Salim menemani Soekarno mengunjungi warga setempat. Serta menghabiskan masa bersama selama pengasingan.
Pengasingan pula dialami di Perapat, ketika itu mereka akan di bebaskan oleh gerilya melalui bantuan nelayan yang berlalu lalang ke pasar. Namun rencana tersebut gagal dikarenakan gerilya terlambat mengetahui sinyal dari Soekarno yang memberikan lampu terang menandakan penjagaan pada tempat perasingan sedang ketat. Akhirnya mereka dibebaskan namun tak sedikit dari gerilyawan tewas akibat penembakan yang terjadi. Mereka dibebaskan tanggal 6 Juli 1949 setelah perundingan antara M.Roem Van Royen ditandatangani.
Dalam kongres Nasional CSI ketujuh yang dilaksanakan di Madiun pada tahun 1923. Berubah nama menjadi nonkooperasi bersamaan dengan perubahan organisasi Serikat Islam menjadi Partai Serekat Islam (SI).
- Lelaki tua tempat bertanya
Rentang usia yang jomplang membuatnya dijuluki “OUDE HEER” atau sang lelaki tua. Agus salim lahir bak bidan untuk kelahiran banyak cendekiawan. Beliau mendirikan JIB yaitu tempat menularkan pemikiran pemikiran tentang islam. Bisa meliputi tentang Politik dan Sosial. Disitu beliau menjadi penasehat, sehingga banyak aktivis aktivis JIB yang bertanya kepadanya. Bahkan salah satu dari aktivis 6yaitu Roem menyebut hasil dati pemikiran beliau disebut brilian terutama bagi perkembangan pandangan islam terhadap kehidupan.

- Munculnya bayang-bayang tjokroaminoto
Bersama sahabatnya, Tjokroaminoto, Agus Salim memimpin pertai sarekat islam. Dari kooperatif menjadi nonkooperatif terhadap pemerintah hindia belanda.
Sering ikut serta terlibat dalam kongres penting. Dia perperan sebagai mengatur serikat buruh. Anggota lain antara lain terdapat Abi Kasno tjokrosoesono yang merupakan adik dari Tjokroaminoto alimin Prairodirdjo, serta anggota lain yaitu Samaoen.
Terjadi ketidaksukaan Belanda pada salim dan pembentukan kelompok tersebut. Karena menimbulkan mogok pada buruh yang bekerja pada waktu tersebut.
Setelah bergabung pada Serikat Islam kemudian berubah menjadi PSI (Partai Serekat Islam) pada tahun 1923. Karena pengaruh dan perannya terhadap organisasi Serikat Islam tersebut terpilihlah Salim sebagai ketua pada tahun 1935.
- Jalan terang di jeddah
Agus salim juga terpilih menjadi penerjemah bahasa Arab dijeddah untuk konsultan Belanda. Sukses menjadi penerjemah di jeddah penghubung antara Jamaah haji dan konsul.
Agus Salim merupakan lulusan terbaik di Europppesche Lagere School pada masa sekolah dasar. Kemudian melanjutkan  sekolah menengah di Batavia Indonesia. Kombinasi pendidikan Belanda – Indonesia, diperoleh di jeddah arab saudi selama 5 tahun.
Cerdas dan mempunyai pemikiran yang dewasa sejak dini agus salim mempunyai prestasi yang baik semenjak belia sehingga menjadi modal di masa krisis terutama soal bahasa. Beliau menguasai bahasa jepang(pasif), sedangkan pada bahasa inggris, belanda dan arab dengan fasih.
- Persinggahan spiritual dang vegetarian
Agus salim bergabing dengan himpunan teosofi. Aktif menerjemahkan buku dan menjadi kontributor majalah internal. Nama Haji Agus Salim terpacak pada halaman pertama kitab theosofie. Penerbit yang mewakili himpunan teosofi, A.F Folkersma, dalam bahasa melayu menulis “ Syahdan yang mengerjakan kebanyakan terjemahan kitab ini, yaitu Haji A. Salim, maka atas usahanya itu kami pun mengucapkan terima kasih.”. buku ini diterjemakan salim C.W Leadbeater, dengan judul asli a textbook of theosophy, pada 1912.
- Wartawan tanpa kompromi
Perdebatan adalah cara mengungkapkan kebenaran. Ini keyakinan agus salim. Melalui surat kabar yang dia pimpin, dia mengemukaan gagasan, menampilkan aspirasi rakyat, serta melontarkan kritik kepada siap saja. Termasuk pemerintah. Dia tipikal pemikir pemikir generalis, dengan pengetahuan luas dan menguasai banyak bahasa. Tulisan-tulisannya terentang dalam periode 1917-19532, berupa risalah pendek politik, kebudayaan, sejarah, dan terutama agama.
- Kepala redaksi kepala batu
Dia menerapkan prinsip prinsip dasar yang dia yajini dalam pekerjaannya. Hal itu tercermin dari cara ia mengelola surat kabarnya
- Rislah pendek dari meja paatje
Penulis, pemikir, penerjemahm pendongeng, juga khatib salat jumat. Agus salim dijuluki hatta sebagai seorang generalis
- Bara gagasan sang poliglot
Agus salim menghasilkan setidaknya 22 buku dan menerjemahkan 12 buku asing. Pemikirannya tajam.
- Berdakwah di corong nirom
Menarik diri dari politik, agus salim aktif berceramah agama radio hindia belanda. Kadang mendapat pesanan menerjemahkan lagu koboi.
- Cerdas dan kritis sejak belia
Agus salim sudah menorehkan prestasi gemilang sekak duduk di bangku sekolah dasar. Di tengah kawan-kawan sekolahnya yang sebagian besar anak eropa, dia tak minder, malah berpikir kritis. Kemampuannya menonjol dalam semua pelajaran. Terutama penguasaan bahasa, ilmu sosial, dan ilmu pasti. Lulus pun dengan predikat terbaik sejak pendidikan dasar hingga menengah. Dengan pendidikan dan kemampuan tinggi, Agus Salim sesungguhnya hanya dapat hidup enak asalkan mau bekerja untuk pemerintah hindia belanda. Tapi dia memilih resistan. Tinggal dirumah kontrakan hingga akhir hayatnya.
- Tak lelah berpindah rumah
Hidup sangat sederhana tapi gembira. Sulit mencari nafkah karena kritis terhadap kebijkaan pemerintahan belanda.
- Den bagus dari kaki singgalang
Di sekolah khusus untuk anak-anak eropa, agus salim suka berdebat dan berpikir kritis, menempa kemampuan.
- Nyaris agnosis di salemba
Orientalis snouck hurgronje membuat siswa hindia timur menjauhi islam. Tapi hurgonje pula membawa agus salim ke jeddah dan mendekatkannya kembali dengan islam.
- Sejoli dari tepi ngarai dianok
Selain sebagai tokoh penting negara beliau adalah sesosok suami yang romantis dan penyayang keluarga hingga sampai usia lanjut. Sebelumnya pernah beristrikan orang arab.
C.    Identitas buku
judul                            : AGUS SALIM DIPLOMAT JENAKA PENOPANG REPUBLIK
Pengarang                   : Tempo
Penerbit                       : Tempo KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Tempat terbit               : Jakarta
Tahun Terbit                 : 2013
Cetakan                       : Cetakan pertama, September 2013
 Cetakan kedua, November 2015
Ukuran                    : 16cm x 23cm
Jumlah halaman       : 178 halaman
ISBN                       : 978-979-91-0968-2
Harga                      : Rp 50.000



D.     Sinopsis
ketika masih muda, dia pernah bertanya kepada seorang ulama : apakah adam dan hawa memiliki pusar? Ulama itu menjawab : ada, karena mereka juga manusia. “kalau punya pusar, sebagaimana halnya kita, itu tandanya dilahirkan oleh seorang ibu.” Ulama itu tiada dapat menimpali.
Kali lain, diatas kapal renville, ia membuat utusan belanda yang menuduh RI menyalahi kesepakatan linggarjati bungkam : “apakah aksi militer yang tuan lancarkan terhadap kami sesuai dengan perjanjian linggarjati? Kalau tuan tuan melancarkan sekali lagi aksi militer terhadap kami, kami akan mencapai pengakuan de jure di seluruh indonesia.”
itulah agus salim. Ia diplomat yang cerdik dan pendepat ulung ; alim yang kritis dan ulama yang moderat. Tapi dia juga pernah kehilangan iman dan susah payah merebutnya kembali hingga menemukan islam untuk indonesia. Islam yang tidak terikat adat kebiasaan, tapi dapat menegakkan bangsa untuk menentukan nasib sendiri.
Kisah agus salim adalah salah satu dari sembilan cerita tentang para bapak bangsa. Soekarno, hatta, tan malaka, sultan sjahrir, muhammad yamin, hamengkubuwono IX, Tjokroaminoto, Douwes Dekker. Diangkat dari edisi khusus majalah Berita Mingguan Tempo, serial buku ini mereportase ulang kehidupan para pendiri republik. Mulai dari pergolakan pemikiran, petualangan, ketakutan hingga kisah cinta mereka.
E.     Kelebihan dan kekurangan
- Kelebihan
buku ini sangat bagus karena disertai dengan gambar gambar yang mendukung alur cerita sehingga pembaca mempunyai gambaran mengenai sosok haji agus salim ini. Dari segi penempatan gambar pun sangat baik karena di samping gambar langsung diberikan informasi dan cerita lengkapnya. Kelebihan lainnya buku ini juga dilengkapi kolom dari tokoh lain seperti anies baswedan(rektor universitas paramadina) dan ahmad syafii maarif(budayawan dan pendiri maarif institute). Buku ini juga dilengkapi dengan dua halaman yang menjelaskan secara ringkas dengan sosok agus salim. Di halaman ini juga diperjelas peristiwa penting agus salim dari tanggal 1906-1961 dimana ia dinobatkan sebagai pahlawan kemerdekaan.
- kekurangan
penulis tidak menceritakan lebih detail tentang sosok salim seperti kelahirannya, sehingga informasi yang diberikan belum terlalu muktahir. Penulis tidak memberikan secara detail keluarga dari agus salim seperti anaknya, istrinya, serta keluarga lainnya. Penulis hanya tiba tiba memberikan informasi kutipan dari anakny a yang ke sekian dan dari istrinya.
F.      Kesimpulan

Kesimpulan dari buku ini, buku ini menceritakan tentang H.Agus Salim yang cerdas dan jenaka dalam memberikan sebuah argumen juga kritis ketika orang memberikan argumen. Buku ini juga dapat membuat kita termotivasi dari sifat agus salim yang cerdas dan kritis dalam sebuah perdebatan. Dari buku ini pula banyak informasi yang mungkin sebagian kita belum tahu tentang h.agus salim bisa dijadikan contoh dalam kehidupan.buku yang sangat bagus untuk anak anak muda agar bisa mengetahui para tokoh yang berperan penting dalam kemerdekaan indonesia disini khususnya agus salim. Buku ini juga bisa membangkitkan jiwa nasionalisme melihat tokoh yang diceritakan disini(agus salim) sangat berjuang untuk kemerdekaan indonesia.


EmoticonEmoticon